Memandang wajah imutmu yang
terlelap saat malam tiba. Hati mama menjadi ngilu dengan tusukan rasa bersalah.
Berapa kali mama marah padamu
hari ini?
Berapa kali mama berteriak padamu
hari ini?
Berapa kali mama memberengut
jengkel padamu hari ini?
Berapa kali mama tepuk pantatmu
hari ini?
Maafkan mama, Sayang…. Seringkali
mama hilang kesabaran karena terlalu lelah. Mama harus berbagi tenaga dengan
adikmu dalam kandungan.
Yang termanis adalah, sesudah
mama marah padamu, kamu selalu minta duduk di pangkuan mama. Seakan ingin
memastikan apakah mama masih sayang padamu. Terkadang dengan penuh kelembutan,
engkau mengelus perut mama yang berisi adikmu.
Jangan kuatir, Sayang. Mama tetap
cinta kamu. Tak ada maksud mama membencimu. Tak ada maksud pilih kasih. Kamu
tahu, kamu tetap istimewa bagi mama. Sekalipun saat ini harus berbagi perhatian
dan kasih dengan adikmu di dalam kandungan.
Dan, mama pun tak akan pernah mau
mengakhiri hari dengan kemarahan padamu. Selalu mama ingat untuk memeluk,
mencium, dan berbisik padamu, “maafkan mama…. I love you….”
Catatan ini mama buat, supaya
kamu selalu mengingat…. Apa pun yang terjadi, mama tetap cinta kamu. Mama akan
selalu ada bila kamu ingin kembali ke dalam pelukan mama setiap saat kamu
berbuat kesalahan. Dan mama tak akan mengakhiri satu hari pun dengan memendam
kemarahan padamu.
To my beloved son, Ethaniel....
No comments:
Post a Comment